www.topnewsumatera.com

Pembangunan Ruang Cytotoxic RSUD Prabumulih Ditegaskan Transparan, Harapan Baru bagi Pasien Kanker


Prabumulih,TNS.COM – Di tengah beredarnya sejumlah pemberitaan miring terkait pembangunan Cytotoxic Drug Cabinet di RSUD Kota Prabumulih, Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih menegaskan bahwa proyek strategis ini masih berlangsung dan dilaksanakan secara transparan, terukur, serta sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Jumat 1 /8/ 2025

 Proyek bernilai lebih dari Rp1,4 miliar ini tengah digarap oleh CV Asefa Jaya dan berada di bawah pengawasan teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Prabumulih. Tak hanya itu, pembangunan juga didampingi langsung oleh Kejaksaan Negeri Prabumulih untuk memastikan proses berjalan secara akuntabel dan bebas dari penyimpangan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan, Rika Mardiansyah, ST, menegaskan bahwa pembangunan ruang khusus ini bukan proyek dadakan, melainkan bagian dari program prioritas Pemkot dalam peningkatan layanan kesehatan, khususnya di bidang onkologi.

"Proyek ini dalam pendampingan hukum Kejaksaan dan pengawasan teknis PUPR. Di lokasi tersedia papan proyek dan seluruh pekerja wajib mengenakan atribut keselamatan kerja (K3). Semua proses dijalankan secara terbuka dan profesional," ujar Rika saat ditemui di lokasi proyek.

Ia menambahkan bahwa desain bangunan telah melewati proses verifikasi dari Kementerian Kesehatan. Mulai dari material, sistem sirkulasi udara, hingga sistem keamanan terhadap bahan kimia berbahaya, seluruhnya dirancang sesuai standar medis nasional.


Gedung ini nantinya akan difungsikan sebagai tempat pencampuran dan penanganan obat sitotoksik (kemoterapi), dilengkapi dengan sistem keamanan tinggi bagi tenaga medis. Keberadaan fasilitas ini akan memangkas ketergantungan pasien kanker di Prabumulih terhadap rujukan ke rumah sakit besar di Palembang dan kota lain tentu ini akan menjadi solusi konkret untuk pasien kanker.

Selama ini, tidak sedikit keluarga pasien yang harus mengeluarkan biaya besar dan menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan perawatan kemoterapi. Hal tersebut diakui oleh Samsul, warga Kelurahan Muara Dua, yang berharap pembangunan bisa segera selesai.

“Kalau ada ruang kemoterapi di RSUD sini, kami masyarakat kecil sangat terbantu. Tidak perlu jauh-jauh ke Palembang lagi. Hemat waktu, hemat biaya, dan lebih dekat dengan keluarga,” ucapnya.

Merespons sejumlah opini negatif yang beredar di media daring, masyarakat dan pihak terkait berharap agar kritik tetap berlandaskan fakta dan etika jurnalistik. Narasi yang terkesan menggiring opini tanpa data dinilai kontraproduktif dengan semangat pembangunan layanan kesehatan masyarakat.

“Kritik sosial itu penting, tapi jangan sampai keluar dari koridor etika dan fakta. Jika medianya punya itikad baik, tentu akan menelusuri kebenarannya terlebih dahulu, semoga ini tidak jadi sasaran spekulasi opini tak berdasar," tandasnya

Menurutnya pembangunan  gedung dan ruang Cytotoxic Drug Cabinet ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, dalam memprioritaskan pelayanan kesehatan yang merata dan modern. Warga pun menyambut baik proyek ini sebagai langkah maju yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkot Prabumulih. Ini bukan sekadar proyek fisik, tapi wujud nyata perhatian pemerintah terhadap penderita kanker di daerah,” tutup Samsul.

Pembangunan fasilitas ini diprediksi rampung dalam beberapa bulan ke depan. Masyarakat pun berharap kehadiran gedung ini akan menjadi titik balik pelayanan kanker di Prabumulih, sekaligus simbol dari pelayanan kesehatan yang makin inklusif dan berpihak pada rakyat kecil.(RS)

Share on Google Plus

About TopNews

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar