www.topnewsumatera.com

Sopir Tolak Antar Jenazah, Wako Bawa Sendiri Mobil Jenazah ke rumah duka


Foto: Pj Walikota RIchard Ikut Membawa Keranda 
PRABUMULIH, TNS  -Sungguh tidak terpuji perbuatan Tirta salah satu Pegawai Harian Lepas (PHL) di Pemerintah Kota Prabumulih diberhentikan oleh Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih lantaran menolak mengatar jenazah salah satu jenasah warga Jalan Gotong Royong RT 07 RW 03 Karang Raja III, Kecamatan Prabumulih Timur. Padahal, hal itu sudah menjadi tugasnya.

Tanpa memandangnya, Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Prabumulih, H. Richard Cahyadi berang dengan sikap Tirta. "berawalnya saya dapat informasi yang sama tidak mau melayani warga yang sedang terkena musibah. Karena itu saya langsung berbicara dengan Tirta melalui telepon Dedi (supir mobil jenazah lain) untuk tahu alasannya." ungkapnya, saat ditemui di rumah duka, Rabu (13/6/2018).

Namun, lanjut Richard, hal yang mengejutkan dirinya adalah alasan Tirta menolak mengantarkan jenazah Hj. Marsimah karena tidak mendukung salah satu pasangan calon tunggal Pemilihan Walikota Prabumulih.

"Tadi saya mendengarkan langsung dari Tirta melalui telepon. Dia mungkin mengira jika dia masih sedang berbicara dengan Dedi (sopir mobil jenazah lainnya). Makanya dia bilang bahwa dia adalah orang lain (paslon tunggal Pilwako Prabumulih) jika tidak disebutkan (kegiatan) Ridho, maka dia tidak mau. Itu jawaban, "ungkapnya geram.

Usai mendapat pernyataan dari Tirta, Richard menunggu sekian lama namun tetap tidak menunjukkan batang hidungnya. Hal itu yang memfoto spontanitas Wako untuk membawa sendiri mobil jenazah ke rumah duka.

"Karena saya lama menunggu, maka secara spontan saya sendiri yang membawa mobil itu ke rumah duka. Mobil yang saya bawa itu untuk mengantar jenazah di Wonosari. Saya imbau Dedi untuk menunggu mobil jenazah dari Tirta untuk dibawa ke Wonosari," ungkapnya.

Selain itu, langkah jadilah terbalik untuk agar-agar yang tidak terulang lagi. "Dia langsung dipecat (diberhentikan). Sikapnya itu merusak citra Pemkot Prabumulih. Hari ini dia langsung berhenti. Gaji bulan Juniahkan, tapi bulan depan tidak lagi," tegas Richard saat di rumah duka.

Sebagai PHL dan pelayan masyarakat, lanjut Richard, tidak dibolehkan sikap pilih-pilih, apalagi dibahas dengan jenazah.

Richard mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di bawah usia saat ini, tidak mengubah jumlah alasan untuk tidak melakukan tugasnya masing-masing.

"Saya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, yang disebut politik adalah istilah yang sifatnya sesaat, bukan angka yang terus berlanjut. Masa masa politik usai, semuanya sama dan tidak ada lagi. Masalah dalam hal melayani masyarakat. membutuhkan pelayanan yang dilakukan dengan standar yang sudah ditentukan, "jelasnya.

Kalau ada seperti itu, lanjut Richard, berarti ada pengkotak-kotakan di masyarakat. Namanya politik, ada visi, misi dan program yang akan disampaikan kepada masyarakat.

"Apalagi, di Prabumulih itu calon tunggal, yang berarti lawannya adalah kotak kosong. Dengan begitu, masyarakat yang memilih antara kotak kosong atau paslon. Tapi bukan berarti pelayanan masyarakat itu tidak dijalankan karena pilihan-pilihan," pungkasnya. (Glb / Red)
Share on Google Plus

About TopNews

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar